Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dalam mencapai tujuannya melalui berbagai aspek amal usaha di bidang pendidikan adalah awal dari amal usaha setelah konsolidasi. Dengan demikiian Pimpinan Cabang Muhammadiyah Matesih pada tahun 1965, sebagai pengelola telah berkecimpung dalam bidang pendidikan, sejak berdiri sebagai cabang telah mendirikan 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah yaitu : MIM Ceporan, MIM Mergomulyo, MIM Dungbang, MIM Ngwaru, MIM Parakan, dan MIM Bonomulyo. Pada tahun 1968 mendirikan Pendidikan Guru Agama Muhammadiyah 6 tahun (PGAM) di bawah kepemimpinan Bp. Ma`ud. dan sebagai kepala PGAM Bp. Zainudin, BA. yang menempati gedung balai muslimin di Dukuh Kedungbang.
Bersamaan perubahan tanah BB di Desa Ngadiluwih dari peminjam yang lama dicabut, kemudian dibagi lagi dengan jumlah yang lebih besar oleh Bp. Care Teker kepala Desa Ngadiluwih. PGAM mendapatkan tanah seluas ± 3600 m2 dengan status hak guna bangunan, terletak diantara dukuh Ceporan dan Jenggotan. Maka didirikan gedung sekolah, kantor dan sarananya. Mengingat letaknya yang strategis juga digunakan sebagai Islamic Center, sehingga benar-benar memadai sebagai pusat pendidikan.
PGA Menjadi MTsM
Berkenaan dengan perubahan/peraturan pemerintah bahwa PGA hanya dibuka pada kota tertentu, maka otomatis berkakhirlah PGAM 6 tahun Ngadiluwih, diganti dengan MTs Muhammadiyah. Karena beberapa hal MTs mau dijadikan kelas jauh oleh MTsN Gondangrejo maka akibatnya MTs Muhammadiyah lepas dari tangan Muhammadiyah ke MTsN Gondangrejo (MTs Filial Gondangrejo), baik lembaga, sarana serta prasarananya.
MTsM Menjadi SMP Muhammadiyah 10 Matesih
Pimpinan Cabang Muhammadiyah membentuk panitia pendiri SMP Muhammadiyah 10 dalam waktu singkat mendapatkan surat ijin No: 141/I.03.5/M.1984 bertempat di MIM Mergomulyo (menumpang) dan Kepala Sekolah dipercayakan kepada Bp. Isyudono, SH. Dengan semangat tinggi warga Muhammadiyah dengan swadaya mendirikan komplek gedung baru, kantor, sebuah masjid di atas tanah ± 425 m2 dan sebelah utara seluas 1640 m2. Sekarang dijadikan Panti Asuhan KH. Ahmad Dahlan. Tanah wakaf dari Bp. Djono, Baki Sukoharjo. Dengan maksud untuk menfasilitasi SMP Muh. 10 Matesih.
Demikian sejarah singkat pendirian SMP Muhammadiyah 10 Matesih sampai saat ini masih dalam kondisi yang baik.